Salah satu
alasan mengapa Tuhan memberikan kekuatan kepada kita adalah agar kita dapat
menolong orang lain. Dimana manusia merupakan adalah makhluk social. Manusia
membutuhkan privasi namun tidak akan pernah mampu hidup tanpa campur tangan dan
pertolongan orang lain. Tolong menolong dalam kebaikan merupakan salah satu
bentuk sikap hidup yang didambakan oleh umat manusia diseluruh muka bumi. Sikap
hidup saling tolong menolong merupakan kunci dan tips hidup tentram dimana pun
kita berada. Tetapi Banyak orang yang sedang menikmati kebahagiaan, begitu
larut dalam kegembiraan sehingga melupakan orang – orang sekitarnya.
Namun disaat
bencana, musibah dan masalah datang menerpa, mereka akan bergelut dengan
kesedihan yang berlarut – larut ingin mendapat sekedar perhatian dari orang
lain, namun orang lain terlanjur menghindarinya. Siapapun diri kita, walaupun
dibekali oleh kemampuan, kekuatan, kekayaan dan jabatan sebesar dan setinggi
apapun, hanyalah seorang makhluk lemah.
“Layaknya
anak kecil yang kehilangan ibunya, hanya dapat menangis sesegukan karena
ketakutan”.
“Layaknya
orang lumpuh yang kehilangan kursi roda, hanya mampu merangkak lemah dalam
keputusasaan”.
“Layaknya
orang buta yang bingung karena kehilangan tongkat penuntun, tidak tahu harus
melangkah kemana”.
Sesungguhnya
kita semua adalah makhluk yang lemah dan tak perdaya. Jangan pernah merasa
dengan semua harta yang dimiliki kita akan terbebas dari musibah. Harta
melimpah bukan jaminan untuk hidup bahagia.
Aku, kamu,
bahkan mereka pasti dan selalu membutuhkan pertolongan orang lain. Bahkan
membutuhkan uluran kasih sayang dan kemurahan hati dari sesame umat manusia. Sebagai
makhluk social, setiap hari kita berinteraksi dengan orang lain. Kita tidak
mungkin dapat menjalani kehidupan ini seorang diri. Sejak lahir hingga tumbuh
berkembang menjadi dewasa, semua
kebutuhan kita selalu diperoleh dari hasil karya orang lain. Bahkan
dengan menolong, kita pasti akan menerima pertolongan, walau kita sendiri tidak
akan pernah tahu siapa yang akan menjadi sang penolong.
Namun tanpa
sadar, kepribadian seseorang bisa berdampak buruk pada hubungan pertemanan atau
pekerjaan. Terlebih jika seseorang menunjukkan sikap yang tak peduli akan
kondisi lain.
Ada 7 sifat
yang perlu kamu hindari untuk disukai orang lain :
1. Angkuh dan Tidak
Ada Rasa Berterimakasih
Sebagai manusia
social, hidup sendiri tak membutuhkan orang lain merupakan sebuah kenisyaan.
Bagaimanapun juga manusia dilahirkan untuk saling ketergantungan satu sama
lain. Sehingga dalam sepanjang hidup, seolah mustahil tak pernah membuthkan
orang lain. Ibarat kata pedagang pasti membutuhkan pembeli agar ia mendapatkan
penghasilan. Begitulah setiap pribadi yang hidup pasti akan selalu mendapatkan
sesuatu hal dari orang lain. Ketika memndapatkannya jangan pernah angkuh dan
enggan untuk bilang “Terimakasih”. Jika enggan mengucapkan terimakasih, akan
terlihat menarik bahkan cenderung menyebalkan.
2. Cuek Tak Pernah
Bilang “Tolong” saat Minta Bantuan
Semua manusia
ketika hidup didunia harus saling tolong menolong. Saling membantu karena pada
dasarnya tidak ada yang diciptakan sempurna kecuali Tuhan. Maka dari itu, ketika
diminta tolong oleh teman sebisa mungkin anda harus menolongnya, selama itu
bukan hal yang negative dan merugikan. Sebaliknya, jika anda mjembutuhkan
bantuan orang lain, jangan pernah segan dan cuek untuk mengucapkan “Tolong”.
Jangan sampai anda jadi orang yang tak menarik dan menyebalkan. Ketika sudah
minta tolong pada orang lain, tapi enggan untuk mengucapkan “tolong”pada orang
yang anda minta antuan.
3. Bersikap Terlalu
Berlebihan atau Hiperbola
Semua yang
terlalu berlebihan memang tidak baik. Baik perkatakan, perbuatan, semuanya
haruslah yang sesuai saja. Membesar – besarkan masalah juga ada dalam konteks
ini. Anda harus bisa menerima dengan lapang dada dan lebih open minded.
Berlebihan dalam menyanjung orang lain juga tidak diperbolehkan, begitu juga
jika membencinya. Jadi, buang jauh – jauh sikap berlebihan dalam menanggapi
sesuatu hal. Santai dan seadanya saja itu bikin anda lebih menarik.
4. Memotong
Pembicaraan Orang Lain
Semua ada
gilirannya. Hal in seringkali terjadi dalam lingkungan sehari-hari. Memotong
pembicaraan teman adalah ciri orang egois. Mengapa demikian? Dalam berinteraksi
kedua pihak harus ada yang berbicara dan ada yang mendengarkan. Hal itu
dilakukan secara bergantian. Ketika anda bercerita, pasti anda akan
mengungkapkan sebelumnya. Dalam konteks ini, berbicara dengan orang lain akan
mengurangi beban pikiran dan juga mendapatkan solusi dalam permasalahan. Jika
anda melakukan hal ini, berarti anda tidak mengerti akan apa itu interaksi.
Bayangkan saja jika anda asyik mengobrol tapi dengan semena – mena teman anda
langsung memotong pembicaraan. Pasti itu adalah hal yang sangat menyebalkan.
Untuk itu, bersikap saling menghargai adalah sebuah keharusan.
5. Tak Terlihat
Tangguh Karena Banyak Mengeluh
Semua orang
memiliki kegiatan dan kesibukan masing – masing. Tidak ada orang yang tidak
mempunyai didunia ini meski dia seseorang pengangguran. Sifat banyak mengeluh
adalah ciri orang yang malas dan tidak bersyukur. Pekerjaan yang diberikan
adalah bukti kewajiban untuk melakukan suatu hal didunia. Ketiak pekerjaan anda
banyak dan terkesan sangat sulit. Anda bisa menyikapinya dengan refreshing.
Maksudnya ketika pekerjaan menumpuk dan pikiran sedang kalut, Anda dapat pergi
keluar untuk mendapatkan hawa segar dari ruang lain.
6. Sombong dan
Merasa Seakan Paling Hebat
Sombong adalah
sifat utama yang paling dibenci sesame manusia. Orang yang sombong tidak akan pernah menghargai pekerjaan orang lain.
Semuanya dipandang rendah dan tidak pernah ada yang menandinginya. Yang perlu
anda ketahui adalah semua orang ahli dibidangnya masing – masing, begitupun
juga dengan anda. Untuk menjadi ahli itu, saling membutuhkan orang lain untuk
berdiskusi dan menemukan inti belajar. Orang disekitar juga tidak akan pernah
mendekat jika anda memiliki sifat ini. Jadi, sebisa mungkin belajarlah untuk
menghargai orang lain, saling bertukar pikiran. Hal itu adalah hal yang paling
terbaik buat dilakukan.
7. Tidak
Memperhatikan Orang Lain Saat Berbicara
Berkaitan dengan
penjelasan di atas, hal ini sangat fatal jika anda lakukan. Kontak mata itu
sangat perlu, memandakan bahwa anda memperhatikan apa yang sedang dibicarakan.
Ketika anda mengobrol dengan teman A tetapi tidak melihat matanya sedikitpun,
tentu saja teman akan menganggap bahwa dirinya tidak diperhatikan. Rasa kecewa
pasti ada dan menduga akan alas an mengapa anda tidak memperhatikan dia saat
berbicara. Ketika berbicara dengan seseorang, hendaklah menatap matanya dan
menyebut Namanya. Ketika kedua hal tersebut dilakukan, pasti orang tersebut akan
senang berteman dengan anda dan akan merasa sangat akrab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar